Kamis, 13 Juni 2013

Erol Iba sedang bernostalgia di Malang. Pesepakbola yang kini membela Gresik United itu memang pernah memiliki memori manis bersama Arema Indonesia. Saat masih bernama Arema Malang, Erol adalah bagian utama skuad kala Singo Edan.
Pesepakbola berusia 33 tahun berdarah Papua ini merasakan momen Arema di Divisi Satu. Tetapi, ia juga bisa ikut serta dalam masa kejayaan Arema di era 2004-2006 kala dipegang oleh PT Bentoel. Erol turut membawa Arema meraih Piala Indonesia (Copa) dua kali berturut-turut, tahun 2005 dan 2006.
Tak heran, ketika diwawancarai Malang Post, Erol mengaku senang bisa kembali menapakkan kaki di Bhumi Ngalam.
“Saya tentunya senang bisa kembali ke Malang. Sudah lama sekali rasanya tidak menginjakkan kaki di Stadion Kanjuruhan, yang terkenal dengan Aremanianya,” ujar Erol kepada Malang Post.
Memang benar. Bek sayap ini cukup lama tak menginjakkan kaki di kandang Arema. Terakhir kali merasakan atmosfer pertandingan di Malang, Erol masih membela Persipura Jayapura musim 2010. Setelah itu, ia pindah ke klub IPL, Persebaya 1927, sebelum akhirnya berpulang ke ISL dan membela Persegres.
Karena itu, Erol sudah paham benar, bagaimana perlakuan publik Aremania terhadap mantan pemain Arema yang datang sebagai musuh Singo Edan. Setiap mantan pemain Arema yang berlaga di Malang, pasti sudah menerima serangan mental dari Aremania. Itu hal yang bisa dimaklumi. Erol pun tidak mempermasalahkan hal itu.
“Saya sudah sering merasakan tekanan dan teror dari Aremania di kandang. Saya menghormati mereka. Itu sudah biasa bagi saya sebagai pemain profesional. Malah saya merasa senang, brarti saya masih dianggap sebagai mantan pemain kebanggaan Malang,” ujar mantan penggawa Persik Kediri tersebut.
Erol sudah menyiapkan mental untuk menerima hinaan dan cercaan dari Aremania di Stadion Kanjuruhan sore ini. Apalagi, ini bukan pertama kalinya ia merasakan tekanan Aremania ketika berlaga lawan Arema. Saat membela Persik Kediri, Pelita Jaya dan Persipura Jayapura, ia sudah “menikmati” teror Aremania yang legendaris di jagad sepakbola Indonesia.
Meski Erol jadi musuh Arema di lapangan sore ini, di luar lapangan ia tetap berteman baik dengan penggawa klub berlogo singa itu. “Saya sangat dekat dengan Victor, kita teman baik di luar lapangan. Karena saya pernah main di Persipura dengan Victor. Kita cuma musuh 90 menit di dalam lapangan,” tutup Erol.(Winar/KING]
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!