Sabtu, 27 Juli 2013

Arema Indonesia tidak ingin kehilangan poin dalam sisa pertandingannya termasuk menghadapi tuan rumah Mitra Kukar, yang  cenderung menyerang menghadapi lawan, baik di laga tandang, maupun kandang. Pola menyerang kemungkinan akan digunakan tim berjuluk Naga Mekes itu dalam laga kontra Arema Indonesia di Stadion Aji Imbut, Senin (29/7/2013).
Tidak ingin kehilangan poinnya dan dikejar tim di bawahnya Sriwijaya FC dan Persib Bandung, pelatih Rahmad Darmawan fokus memperkuat pertahanan dan melatih pemainnya agar lebih kreatif dalam melakukan serangan balik.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com bahkan dalam beberapa kali latihan tanpa RD, para asisten pelatih pun mematangkan counter attack."Kami bisa manfaatkan kecepatan anak-anak untuk melakukan counter
attack," kata Asisten Pelatih Satia Bagja.
Menurut dia, dalam beberapa kali simulasi, tim pelatih cenderung memasang pemain muda di gelandang sayap. Diantaranya Dendi Santoso dan Sunarto. Pola counter attack pun sering dilakukan melalui sayap, baik kanan maupun kiri. Satia mengakui bisa saja tim melakukan counter attack dari sayap yang diisi pemain muda. Tapi counter attack tidak hanya melalui sayap.
Pria yang juga asisten pelatih Timnas ini mengungkapkan semua pemain di setiap posisi bisa melakukan counter attack.
Menurutnya, Arema  harus memahami kunci melakukan counter attack. Biasanya tim lawan meninggalkan satu atau dua pemain bila melakukan serangan.
"Kecepatan dalam counter attack bisa menjadi kunci mencetak gol. Pemain harus secepatnya menjangkau zona pertahanan agar tidak terkejar pemain lawan lain," tambahnya.
Secara terpisah pelatih Kas Hartadi mengaku tidak terlalu memikirkan tim lain, baginya SFC harus terus dibenahi untuk menghadapi pertandingan sisa. Pemain menurut dia tidak boleh terbebani target, tetapi wajib fokus meraih poin sempurna di setiap pertandingan.
"Jika kami sukses meraih poin sempurna dalam tiap pertandingannya, maka akan menaikkan posisi SFC itu sendiri di puncak klasemen, bukan karena andil atau ditentukan pertandingan tim lain. Yang menentukan nasib SFC adalah SFC itu sendiri dengan bermain maksimal," jelas Kas Hartadi.[Winar/KING]
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!