Minggu, 15 September 2013

Terkait sanksi denda 61 juta rupiah yang dijatuhkan FIFA kepada Arema Indonesia yang berlaga di Indonesia Super League (ISL), manajemen tim Singo Edan mengambil hikmah dari perkara ini. General Manager Arema Indonesia, Ruddy Widodo, mengatakan, justru dengan adanya hukuman ini, berarti FIFA telah mengakui Arema ISL sebagai Arema yang resmi dan asli.
“Terkait denda, manajemen Arema siap untuk membayar. Kita ambil sisi positifnya saja. Dengan sanksi itu, jelas membuktikan jika FIFA memang mengakui kita sebagai Arema yang sah,” ujar Ruddy Widodo belum lama ini.
Sejak dua tahun terakhir, Arema Indonesia memang mengalami dualisme. Tim Singo Edan pecah menjadi dua tim, yaitu Arema ISL yang berlaga di kompetisi PT Liga Indonesia dan Arema yang berkiprah di Indonesia Premier League (IPL) di bawah naungan PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
Meskipun wacana rekonsiliasi dua tim Singo Edan tersebut sempat mengemuka, namun hingga sekarang masih belum ada kejelasan menuju ke arah penyatuan tim kebanggaan Aremania dan Aremanita itu.
Kondisi dua tim Arema pun sepertinya bertolak belakang. Arema ISL, adalah tim bertabur bintang dengan pelatih papan atas nasional, yakni Rahmad Darmawan (RD). Kekuatan finansial Arema ISL pun terbilang sangat mapan meskipun dihuni oleh banyak pemain top berbanderol mahal.
Sebaliknya, Arema yang berlaga di IPL masih berkutat dengan masalah keuangan di sepanjang musim ini. Tak hanya itu, Arema IPL juga bermaterikan para pemain seadanya. Bahkan, tim ini kerap mengalami krisis pemain, berbeda dengan Arema ISL yang justru kelebihan stok pemain.[winar/KING]
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!