Selasa, 04 Maret 2014

Pada partai perdana Grup F Piala AFC hari Selasa (25/2), di Stadion Majelis Perbandaran Selayang, Selayang, Arema Cronus dapat menahan tuan rumah Selangor FA dengan hasil akhir 1-1. Gol Paulo Ranger pada menit ke-8, disamakan oleh gol dari Victor Igbonefo 18 menit menjelang pertandingan berakhir.
Terlepas dari itu, ada hal menarik yang perlu disorot. Yaitu dukungan para supporter Arema Cronus atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Aremania. Loyalitas dan kekompakan mereka salah satu yang paling tersohor di Indonesia. Selasa kemarin, Aremania membuktikan kembali loyalitas mereka dengan berangkat mendukung Arema ke negara tetangga. Tidak tanggung-tanggung yang berangkat mencapai 300 hingga 400 orang.
Meskipun pertandingan dilangsungkan pada tanggal 25 Februari, namun banyak Aremania sudah datang dari 3 hari sebelum pertandingan. Disana mereka sudah disambut oleh Aremania Malaysia yang anggotanya mencapai 150 orang. Mereka menjamu teman-teman dari Indonesia dengan sangat baik, disiapkan tempat untuk tidur dan keperluan untuk hidup selama beberapa hari disana. Mayoritas Aremania Malaysia adalah WNI yang sedang bekerja di Malaysia. 3 bulan lalu saat jadwal Piala AFC turun mereka langsung menyiapkan cuti kerja dari jauh-jauh hari, agar pada saat pertandingan teman-teman Aremania dari Indonesia bisa mendukung Arema disana dengan lancar. Bahkan, ada Aremania Madrid yang jauh-jauh datang hanya untuk mendukung Arema.
Disana Aremania juga disambut oleh Ultras Selangor, supporter tuan rumah. Sam Yuli, dirigen Aremania, sempat bercengkrama dengan para Ultras Selangor sebelum pertandingan berlangsung.

Ada cerita menarik dari perjalanan mereka kemarin, giant flag Aremania yang biasa menutupi tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, tidak bisa berangkat diakibatkan beban yang terlalu berat melebihi kapasitas beban berat barang untuk pesawat penumpang. Bendera tersebut dikabarkan mencapai 70 Kg. Akhirnya Aremania memutuskan membawa bendera yang lebih kecil yang beratnya mencapai 30kg.
"Iya kita mau bawa yang paling gede cuma emang gabisa karena melebihi batas beban bawaan penumpang. Benderanya ditahan di Surabaya. Akhirnya bawa yang lebih kecil, itu juga harus kita potong jadi 3 bagian, terus kita jahit lagi disana," Ujar Ilma Koseng, salah satu Aremania saat dihubungi Bolalob.
"Banyak media yang mengabarkan kalo Flare sah disana. Sebenarnya, Ultras Selangor menyalakan Red Flare setelah pertandingan selesai. Jadi setelah semua pemain masuk, dan seluruh perangkat pertandingan masuk, baru mereka nyalain Red Flare dan Smoke Bomb. Jadi bukan pas pertandingan masih berlangsung," Lanjutnya saat ditanyakan tentang insiden Red Flare saat pertandingan kemarin.
Untuk pertandingan Away selanjutnya, Arema akan menghadapi Maziya asal Maladewa pada 23 Maret 2014 dan HA NOI T&T FC asal Vietnam pada 23 April 2014.
"Untuk partai away selanjutnya kita sudah bikin rencana untuk ke Vietnam, karena ke Maladewa biayanya terlalu besar. Seperti kemarin saja, yang ikut pun memang yang sudah niat nabung berbulan-bulan karena biayanya tidak murah. Semoga dengan perjalanan ke Malaysia kemarin, membuat teman-teman yang lain ikut tergerak untuk menabung dan bisa ikut mendukung Arema agar bisa menjuarai Asia." Pungkasnya.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!